Kamis, 07 Januari 2016

Sukses Beternak Murai Batu, Dua Pemuda Surabaya Ini Tak Mau Hura–Hura

Masa muda memang tidak harus hanya dilewati dengan cara hura-hura saja atau juga kegiatan yang tidak bermanfaat bagi masa depan. Biasanya para pemuda cenderung berpikir hura-hura bersama teman-temannya atau hanya berpikir untuk menemukan dan mencari pacar. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk dua pemuda asal Surabaya ini yang justru lebih memikirkan masa depan dengan menjalankan bisnis yang awalnya kecil-kecilan hingga akhirnya sukses. Bisnis tersebut adalah beternak murai batu yang merupakan burung yang cukup digemari oleh masyarakat karena memiliki penampilan yang cantik dan unik serta suara merdu. Kedua pemuda tersebut berprinsip bahwa mereka harus melakukan kegiatan yang berguna terutama untuk masa depan.
Kedua pemuda Surabaya yang menginspirasi tersebut bernama Indra Hatta yang saat ini berusia 26 tahun dan Andri Wicaksono yang berusia 21 tahun. Mereka berdua telah sukses menggeluti usaha beternak murai batu yang diawali dari sekedar hobi. Hal tersebut tentunya bisa dijadikan pembeajaran bagi para kaum muda lainnya agar bisa mencari kegiatan lain yang tidak hanya bertujuan untuk senang-senang tetapi juga bisa memberikan manfaat untuk kehidupan masa depan nantinya. Berikut adalah profil singkat mengenai kedua pemuda asal Surabaya tersebut.

Image Via Flickr : mdL


Indra Hatta

Indra Hatta yang kini berusia 26 tahun adalah pemilik ring DRM BF yang semula hanya aktif dalam mengikuti lomba burung kicauan. Namun lambat laun karena keterbatasan waktu membuat dia akhirnya memutuskan untuk focus dalam breeding murai batu yang dimulai sejak 3 tahun yang lalu, artinya dia telah memulai usaha tersebut sejak berumur 23 tahun.  

DRM BF Surabaya milik Indra memiliki dua induk murai batu jantan yang memiliki panjang ekor 23,5 cm dan 24 cm sedangkan induk murai betina berjumlah 4 ekor. Dia menggunakan system poligami dengan tujuan agar bisa menghemat penggunaan induk jantan. Indra mengatakan bahwa dia lebih mengutamakan kualitas produk trotolan murai batu bahkan dia merawat seluruh induk serta anakannya sendiri. Dia menggunakan beberapa produk yang bisa membantu perkembangan murai batu seperti BirdMature, BirdMineral, dan BirdVit agar kesehatan indukan serta trotolan tetap terjaga.

Dalam sekali panen, dia bisa mendapat 3-4 ekor anakan murai batu. Dia menyerahkan perawatan anakan murai batu pada induknya hingga berumur 27 hari karena dia juga bekerja. Hal tersebut berbeda dengan sebagian besar penangkar murai batu yang memanen anakan pada umur 7-10 hari. Alasannya karena anakan yang dirawat induknya relative lebih sehat dan kuat sehingga dia baru memindahkannya pada umur 28 hari ke sangkar harian agar induk betina bisa bereproduksi lagi.

Andri Wicaksono

Andri Wicaksono yang baru berumur 21 tahun memiliki penangkaran dengan ring AJBF. Dia sudah memulai beternak murai batu 2 tahun lalu saat masih berumur 19 tahun saat remaja seusianya lebih memilih berhura-hura. Dia tidak hanya sukses beternak murai batu saja tetapi juga burung kicauan lainnya seperti lovebird, kenari, dan strawberry finch sehingga mendapat julukan penangkar muda bertangan dingin.

Dia mempunyai 3 pasangan induk murai batu di rumahnya, 2 pasangan sudah mulai berproduksi sedangkan 1 pasang lainnya merupakan pasangan siapan produksi. Pasangan yang sudah berproduksi salah satunya adalah jenis murai blacktail atau ekor hitam. Dalam setahun pasangan yang sama-sama berekor hitam tersebut telah 6 kali bereproduksi dan menghasilkan julah anakan hingga 2-3 ekor.


Andri menerapkan system poligami murni pada salah satu calon indukan dimana di dalam kandang ada seekor induk jantan dan lebih dari seekor induk betina. Teknik tersebut dianggap lebih aktif dilakukan pada saat masih usia trotolan. Bisa juga menyatukan murai betina dulu agar akur kemudian baru disatukan dengan induk jantan.

Artikel Terkait

Sukses Beternak Murai Batu, Dua Pemuda Surabaya Ini Tak Mau Hura–Hura
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

2 komentar

18 Januari 2016 pukul 09.23 delete Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
avatar
18 Januari 2016 pukul 09.26 delete

Murai batu di kasih telur dari bibit kroto atau semut rangrang katanya bertambah berkicau gan benar tidak itu gan ?

Reply
avatar